Selasa, 21 Januari 2014

PROSES PRODUKSI KOTAK PERHIASAN KONTO BARRE ART TAMPAKSIRING GIANYAR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam melakukan sesuatu manusia selalu memiliki keinginan yang besar untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang seharusnya mereka dapatkan. Dari sejak kelahiran hingga kematian, manusia selalu tidak bisa lepas dari kebutuhan akan segala sesuatu yang bersifat personal, dan itu tidak memaksa manusia. Karena kebutuhan tersebut merupakan desakan yang harus dipenuhi untuk melangsungkan hidupnya. Disinilah manusia akan berusaha menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk menjalani kehidupannya, manusia membutuhkan berbagai jenis dan macam barang-barang serta jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan diperlukan pengorbanan. Sekarang ini masyarakat kita lebih memilih kebutuhan skunder menjadi skala prioritas dibandingkan dengan kebutuhan primer.
Fenomena status sosial yang lebih tinggi selalu diinginkan oleh manusia, menyebabkan makin terbukanya berbagai peluang jenis usaha yang sangat menguntungkan. Berbagai bentuk barang-barang kerajinan yang memiliki fungsi praktis, kreatif dan inovatif tumbuh subur dan terus berkembang pesat dimasyarakat, hal ini sebagai jawaban atas desakan kebutuhan hidup manusia yang semakin kompleks. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para kriyawan untuk lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk-produk yang sesuai dengan selera pasar.
Konto Barre Art merupakan nama dari suatu industri yang bergerak dibidang handicraft kayu. Konto Barre Art lahir dan berkembang seni kayu sejak tahun 1999 hingga sekarang. Konto Barre Art didirikan oleh mantan seorang pelaut yang kini menekuni dunia seni kayu. Beliau adalah I Gusti Putu Widde Arthana yang telah merintis dunia seni kayu sejak tahun 1999, sampai pada akhirnya beliau membuat karyanya yang sangat unik dan fantastik. Hasil  karyanya tersebut adalah sebuah Puzzel Box modern yang sama sekali tidak meninggalkan kesan seni dari kayu tersebut. Awal mula bentuk dari Puzzel Box ini hanyalah 1 (satu) jenis saja yaitu bentuk box yang  menyerupai hati. Seiring berjalannya waktu dan bermunculannya ide-ide baru, maka muncullah jenis-jenis baru berupa bentuk-bentuk yang terinspirasi dari isi bumi kita yang beraneka ragam ini, dimulai dari mahluk hidup (manusia, binatang, pepohonan) sampai karikatur-karikatur dan masih banyak yang lainnya. Sampai pada akhirnya beliau membangun suatu usaha kecil yang dibantu beberapa orang anaknya, sehingga terbentuklah suatu usaha keluarga yang dinamakan dengan Konto Barre Art, dan  karyanya tersebut diberi nama Magic Box.  Dalam perjalanannya, usaha ini mengalami banyak kegagalan, kendala serta tantangan yang sangat berat. Hal tersebut diantaranya dimulai dari tekhnik pengerjaan, peralatan, pemasaran, tenaga kerja, modal, strategi kerja, hingga struktur organisasinya. Sampai pada suatu saat, beliau akhirnya bisa mendapatkan solusi dari berbagai kendala tersebut. Setelah berjalan ± 11 tahun, akhirnya peran beliau diserahkan pada generasi penerusnya pada tahun 2010, yaitu anak beliau yang bernama I Gusti Andiek Cendaniawan sebagai generasi ke-2. Dalam perjalanan generasi ke-2 ini, Konto Barre Art semakin mengalami perkembangan hingga telah sanggup berdiri tegak dan berkembang dengan memperbanyak karyawan dan menyusun manajemen dan struktur organisasinya, walaupun masih tergolong industri rumah tangga.
Penulis tertarik untuk melakukan Kerja Praktek (KP) di tempat tersebut dengan mengangkat judul ”Proses Produksi Kotak Perhiaan Konto barre Art Tampaksiring Gianyar”. Diharapkan dengan melakukan Kerja Praktek (KP) menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai handicraft kayu khususnya  Magic Box.
Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, dimana mata kuliah ini dapat mengembangkan wawasan teori yang telah diberikan secara akademis dan kemampuan praktek mahasiswa dalam dunia kerja. Selain itu, dengan melaksanakan kerja praktek, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dan praktek langsung dilapangan.


1.2. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana manajemen produksi dari perusahaan Konto Barre Art?
2.      Bagaimana proses produksi  dari perusahaan Konto Barre Art ?
3.      Sejauhmana perkembangan desain dari perusahaan Konto Barre Art?

1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan mata kuliah kerja praktek ini adalah :
1.      Untuk mengetahui bagaimana proses produksi handicraft kayu khususnya Magic Box di perusahaan Konto Barre Art.
2.      Untuk memperoleh pengalaman dari hasil magang atau kerja praktek sehingga bisa diterapkan pada kegiatan studi yang dilakukan oleh penulis.
3.      Untuk dapat membuat sebuah karya produk  yang telah didapat selama melakukan kerja praktek pada perusahaan Konto Barre Art.
4.      Agar dapat menyelesaikan mata kuliah kerja praktek sebagai syarat akademik.

1.4. Manfaat
1.      Dapat menggunakan alat dalam proses pembuatan produk Magic Box dari proses awal hingga akhir yang nantinya dapat diaplikasikan pada kegiatan studi yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan produk Magic Box
2.      Dapat meningkatkan pengalaman dan wawasan tentang manajeman dalam proses produksi dari suatu produk Magic Box.
3.      Menambah pengalaman penulis dalam melakukan proses finishing yang baik.
4.      Menambah ide-ide baru tentang membuatan handicraft kayu khusunya Magic Box




BAB II
KAJIAN SUMBER


2.1 Sumber – sumber Tertulis
Di dalam melakukan magang atau kerja praktek, penulis mendapat literatur dan beberapa sumber yang nantinya digunakan sebagai acuan didalam pembuatan laporan dari kerja praktek. Sumber- sumber yang didapatkan meliputi sumber – sumber mengenai handicraft atau kerajinan kayu yang mejadi sumber dalam melakukan kerja praktek.
2.1.1. Handicraft atau kerajinan tangan
Handicraft atau kerajinan tangan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang. Arti yang lain ialah usaha yang berterusan penuh semangat ketekunan, kecekalan, kegigihan, dedikasi dan berdaya maju dalam melakukan sesuatu perkara
2.1.2. Jenis Kerajinan Tangan
a. Kerajinan Anyaman
Seni anyaman adalah kerajinan kesukuan yang umumnya dilakukan penduduk pedesaan di Indonesia. Kerajinan itu, telah menyatu dengan kegiatan keseharian masyarakat tradisional dalam menghasilkan barang keperluan sehari-hari. Seni mengayam tidak memerlukan peralatan yang rumit dan bahannya ditemukan berlimpah di desa
Tabel 1. Hasil-Hasil Seni Anyaman di Indonesia
No.
Hasil Anyaman
Keterangan
1.
Tikar
Terbuat dari rotan, sisal dan pandan. Berbagai tikar ditemukan di Jawa, Bali, Lombok, Madura, dan Kalimantan.
2.
Tas
Ditemukan di seluruh wilayah Nusantara. Di Jawa, tas anyaman telah menjadi industri rakyat.
3.
Topi
Bentuk topi yang luar biasa adalah tilangaa yang berpinggir lebar karya orang Rote.
4.
Puan
Berguna sebagai penyimpan sirih, berkembang di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
5.
Tempat air
Terbuat dari daun tal yang direntangkan dengan lidi. Tempat air semacam ini ditemukan di Pulau Rote.
6.
Alat musik
Sesandu terbuat dari bambu dengan kotak resonan daun tal. Sesandu ditemukan di Pulau Rote dan Timor.


b. Kerajinan Tembikar
Indonesia memiliki kekayaan tradisi pembuatan tembikar sejak masa prasejarah. Tradisi itu telah memenuhi kebutuhan masyarakat atas perkakas sehari-hari dan benda-benda upacara. Desa tembikar tradisional ditemukan di seluruh Indonesia kecuali di Papua.
c.Kerajinan Kayu
Persediaan kayu yang melimpah di Indonesia sejak dahulu kala menyediakan bahan mentah bagi kerajinan kayu. Di antara barang-barang kerajinan kayu yang penting dalam kehidupan sehari-hari adalah perabot rumah tangga, benda hias, dan benda pelengkap.

Jenis kayu yang biasa dipakai untuk membuat produk kerajinan tangan adalah kayu jati dan kayu mahogani namun ada juga pengrajin yang menggunakan kayu lainnya.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1.Sejarah Singkat Perusahaan Konto Barre Art


Gambar 3
Tempat Perusahaan Konto Barre Art
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

Konto Barre Art merupakan usaha yang  melayani di bidang handicraft atau kerajinan tangan yaitu dalam kotak perhiasan. Perusahaan ini bertempat di banjar Manukaya Anyar, kecamatan Tampaksiring, kabupaten. Gianyar, (Depan SMAN 1 Tampaksiring) Nama Konto Barre dicetuskan oleh I Gusti Putu Widde Arthana yang tidak sengaja pada waktu itu sedang berkumpul disuatu bengkel vespa. Terinspirasi dari seorang pensiunan tentara yang mengumandangkan slogan kata “kolobis kuntul baris” yang berarti gotong royong. Setelah mendengar slogan tersebut lalu I Gusti Putu Widde Arthana mempunyai suatu pemikiran untuk mengubahnya agar terdengar lebih simpel dan gampang diingat, sehingga lahirlah kata “Konto Barre” dalam pikirannya tanpa mengubah filosofi dan artinya yang mendalam. Sehingga dalam perjalanan bisnis dan pergaulannya beliau dikenal dan dipanggil dengan sebutan “Konto Barre”. Setelah lama sebutan itu dikenal, maka beliau memakai nama tersebut sebagai nama usahanya, yaitu “Konto Barre Art”.
 Konto Barre Art merupakan nama dari suatu industri yang bergerak dibidang handicraft kayu. Konto Barre Art lahir dan ada di dunia seni kayu semenjak tahun 1999 hingga sekarang ini. Konto Barre Art didirikan oleh mantan seorang pelaut yang kini menekuni dunia seni kayu. Beliau adalah I Gusti Putu Widde Arthana yang telah merintis dunia seni kayu sejak tahun 1999, sampai pada akhirnya beliau membuat maha karyanya yang sangat unik dan fantastik. Hasil maha karyanya tersebut adalah sebuah Puzzel Box modern yang sama sekali tidak meninggalkan kesan seni dari kayu tersebut. Awal mula bentuk dari Puzzel Box ini hanyalah 1 (satu) jenis saja yaitu bentuk box yang  menyerupai hati. Seiring berjalannya waktu dan bermunculannya ide-ide baru, maka muncullah jenis-jenis baru berupa bentuk-bentuk yang terinspirasi dari isi bumi kita yang beraneka ragam ini, dimulai dari mahluk hidup (manusia, binatang, pepohonan) sampai karikatur-karikatur dan masih banyak yang lainnya. Sampai pada akhirnya beliau membangun suatu usaha kecil yang dibantu beberapa orang anaknya, sehingga terbentuklah suatu usaha keluarga yang dinamakan dengan Konto Barre Art, dan maha karyanya tersebut diberi nama Magic Box.  Dalam perjalanannya, usaha ini mengalami banyak kegagalan, kendala serta tantangan yang sangat berat. Hal tersebut diantaranya dimulai dari tehnik pengerjaan, peralatan, pemasaran, tenaga kerja, modal, strategi kerja, hingga struktur organisasinya. Sampai pada suatu saat, beliau pada akhirnya bisa mendapatkan solusi dari berbagai kendala tersebut. Setelah berjalan ± 11 tahun, akhirnya peran beliau diserahkan pada generasi penerusnya pada tahun 2010, yaitu anak beliau yang bernama I Gusti Andiek Cendaniawan sebagai generasi ke-2. Dalam perjalanan generasi ke-2 ini, Konto Barre Art semakin mengalami perkembangan hingga telah sanggup berdiri tegak dan berkembang dengan memperbanyak karyawan dan menyusun manajemen dan struktur organisasinya, walau pun masih tergolong industri rumah tangga.

3.2.  Manajemen Perusahaan Konto Barre Art
Dalam menjalankan sebuah perusahaan, sudah tentu pemilik usaha memiliki manajemen tertentu untuk menjalankan usahanya tersebut, seperti manajemen dalam permodalan, ketenaga kerjaan, pemasaran dan lain sebagainya. Hampir semua barang-barang produksi di perusahaan tersebut, sebagain besar ditentukan oleh pemasaran dalam arti perusahaan tersebut akan tetap jalan ketika pesanan tetap mengalir. Dengan demikian ketentuan-ketentuan harus ada kesepakatan dari kedua belah pihak. Seperti halnya pada penyelesaian sebuah pesanan, apakah pesanan ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pemesan. Selain mengerjakan pesanan perusahaan ini juga membuat produk-produk yang sifatnya dipajang yang tujuannya hanya sebagai contoh atau semple. Dibawah ini adalah penjabaran dari manajemen  dari perusahaan Konto Barre Art yaitu :
3.2.2. Permodalan
.     Dalam mengawali industri rumahan Konto Barre Art bekerja sama dengan salah satu Bank swasta untuk pembuatan perusahaan dan pembelian bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan kegiatan diperusahaan tersebut. Permodalan dari perusahaan ini juga tergantung dari lancarnya pesanan yang diterima oleh perusahaan ini, karena perusahaan ini membutuhkan modal untuk pembelian bahan baku sehingga pesanan yang ada dapat terpenuhi.
 Selain itu untuk pemenuhan kebutuhan produk juga membutuhkan modal berupa bahan baku misalnya kayu suar, mahoni, solokeling dan lain sebagainya. Selain itu ada juga modal berupa alat seperti mesin gijig atau jig saw, mesin amplas, mesin gosok (mesin dinamo yang sudah dimodifikasi) dan pemenuhan-pemenuhan kebutuhan lainnya.
3.2.3. Tenaga Kerja
Perusahaan ini mempekerjakan tenaga kerja dengan sistem borongan dan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja borongan sebanyak 17 pekerja, yang terdiri dari tenaga kerja bagian potong, bagian ukir, bagian amplas, bagian finishing, tenaga serabutan dan tenaga penyediaan bahan baku.. Masing-masing karyawan menerima gaji berbeda-beda tergantung lama tidaknya mereka bekerja dan besar kecilnya tanggung jawab pada setiap karyawan dan tergantung sistem borongan dan tetap.
Tenaga kerja dalam suatu perusahaan sangatlah  penting dalam menunjang kegiatan memerlukan tenaga kerja profesional dibidangnya sehingga produk yang dihasilkan dapat maksimal dan dapat meningkatkan penjualan produk yang ada diperusahaan tersebut. Umumnya rata-rata gaji yang diterima oleh setiap karyawan untuk bagian potong per bulan menerima  sekitar 3 juta, bagian amplas per bulan  menerima sekitar 2.5 juta dan karyawan tetap perbulan menerima sekitar 3-5 juta tergantung jumlah oderan. Upah yang diterima per bulan tergantung jumlah borongannya ditambah bonus sesuai dengan poin.
3.2.4. Pemasaran
Perusahaan ini banyak memiliki relasi untuk kelangsungan dari usahanya tersebut. Relasi biasanya berasal dari sahabat-sahabatnya, tetangga, dan artshop yang ada di daerah Gianyar. Pemasaran lokal diantaranya artshop di seputaran Ceking, Tegalalang, sekitar Ubud, Sukawati, Kerobokan, Kuta, dan Sanur. Selain Pemasaran lokal. Perusahaan ini juga memasarkan produknya hingga luar negeri diantaranya Australia, Inggris, Amerika, dan Spanyol. Banyaknya memiliki koneksi-koneksi relasi besar menjadikan perusahaan ini tetap bertahan walaupun hanya bergantung kepada pesanan saja. 
Mengenai kerugian secara langsung seperti halnya nilai penjualan lebih kecil dari permodalan tidak pernah dirasakan, karena perusahaan ini mengerjakan barang yang sudah terinci dari awal. Yang dirincikan adalah harga bahan, ongkos borongan, dan tanggung jawab karyawan untuk pekerjaanya. Kerugian yang sering mungkin dalam kerugian waktu, tapi itu masalah pemborong.
3.3. Proses Produksi Perusahaan Konto Barre Art.
3.3.1. Bahan


Gambar 6
Bahan Kayu Munggur (suar)
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

            Bahan  yang digunakan  diperusahaan Konto Barre Art berupa kayu munggur (suar), mahoni, dan solokeling serta bahan finishing berupa semir cair. Bahan yang digunakan juga hal terpenting karna bahan yang digunakan menjadi bahan pokok yang digunakan dalam pembuatan produk yang akan dibuat.


Gambar 7
Bahan Finishing
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk yang lebih sering digunakan adalah kayu  suar, karena harga kayu suar lebih terjangkau dan serat kayunya masih terlihat jika sudah diolah. Selain itu kayu suar lebih gampang didapatkan di daerah Gianyar.
3.3.2. Alat-alat yang digunakan
Alat yang digunakan seperti mesin potong (jig saw), mesin amplas (mesin amplas sudah dimodifikasi) dan mesin gosok (mesin dinamo yang dimodifikasi)





Gambar 8
Mesin Jig Saw
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

Mesin potong (Mesin Jig Saw) biasanya digunakan memotong dan membelah kayu menjadi beberapa bagian.



Gambar  9
Mesin Amplas Sudah Dimodifikasi
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

Mesin ampals digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu. Didalam proses pengamplasan menggunakan amplas 3 ukuran,yaitu amplas ukuran 60, 180 dan amplas ukuran 400.


Gambar 10
Mesin Gosok (Mesin Dinamo Sudah Dimodifikasi )
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

Mesin gosok merupakan mesin dinamo yang sudah dimodifikasi seperti pada gambar 10. Mesin ini digunakan pada tahap finishing untuk menghasilkan permukaan yang mengkilap.
3.3.3. Proses Produksi
            Dalam proses membuatan produk, kayu dipotong menjadi balok-balok kecil 16 x 6 x 6cm kemudian dimal sesuai dengan desainnya. Setelah itu kayu yang sudah berbentuk balok diukir sesuai desain dahulu agar lebih mempermudah pengerjaan. Kayu yang sudah diukir kemudian dipotong menggunakan mesin potong atau gijig. Hal pertama yang dilakukan untuk memotong sesuai desain adalah kayu yang telah diukir terlebih dahulu dipotong bagian kunci. Setelah itu memotong bagian tengah atau membelah menjadi dua bagian untuk mendapatkan bentuk sleding. Tahap berikutnya potong bagian tengah untuk tempat perhiasan dan potong bagian untuk tutupnya. Kemudian potong bagian bawah untuk alas dari kotak perhiasan tersebut, potong sesuai dengan desain.

Gambar 11
Hasil Setelah Produksi
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

3.3.4. Proses Finishing
Dalam proses finishing menggunakan mesin amplas dengan tiga ukuran amplas yaitu amplas ukuran 60, 180 dan 400. Kotak perhiasan yang sudah di potong kemudian masuk dalam proses finishing menggunakan mesin amplas yang sudah dimodifikasi. Dalam mengamplas pertama menggunakan amplas ukuran 60 agar lebih mendapat serat dalam kayu. Kemudian menggunakan amplas ukuran 180 untuk mendapatkan permukan yang halus, setelah itu menggunakan amplas dengan ukuran 400 untuk mendapatkan permukaan kayu lebih halus lagi dan menutup pori-pori. Setelah proses pengampelasan selesai, kemudian masuk tahap penyemiran. Semir yang digunakan semir warna coklat dengan teknik pencelupan, lalu dikeringan selama satu jam. Setelah satu jam kotak perhiasan yang sudah dikeringan lalu disikat menggunakan mesin dinamo yang sudah di modifikasi.

Gambar 12
Hasil Proses Finishing
Foto  : July Antok Isnaini, 2013



3.3.5. Jenis-Jenis Produk Yang Diproduksi          






Jenis Produk Yang Diproduksi

Foto  : July Antok Isnaini, 2013



3.3.6. Biaya Pembuatan Kotak Perhiasan
            Pada pembuatan Kotak Perhiasan yang akan dilakukan dapat dirincikan biaya yang diperlukan dalam pembuatan produk, dengan rincian sebagai berikut :
Bahan Baku
-          Kayu                                       Rp. 5.000
Bahan Lain
-          Gergaji                                                RP.    200
-          Lem                                         Rp.    550
-          Karet Amplas                          Rp.    400
-          Amplas  60                              Rp.    450
-          Amplas 180                             Rp       450
-          Amplas 400                             Rp       450
Ongkos Kerja
-          Bentuk                                                Rp       500
-          Pecah                                       Rp       500
-          Bolong                                                Rp       300
-          Lem                                         Rp       200
-          Ngurek                                                Rp       100
-          Ngamplas  60                          Rp       500
-          Ngamplas 180                         Rp       700
-          Ngamplas 400                         Rp       500
-          Nyemir dan Sikat                    Rp       500
-           
Penyusutan Mesin                              
-          Mesin Potong                          Rp       200
-          Mesin Amplas                         Rp       100
-          Listrik                                      Rp       300
TOTAL :                                                                                 +
                                                            Rp.  11.900


Jadi total biaya untuk satu produk adalah Rp 11.900
Harga jual                    Rp        26.000
Total Produksi             Rp       11.900            _
Keuntungan                Rp       14.100

3.4. Perkembangan Desain Dari Perusahaan Konto Barre Art
Awal mula bentuk dari Puzzel Box atau kotak perhiasan ini hanyalah 1 (satu) jenis saja yaitu bentuk box yang  menyerupai hati tanpa ukiran dan bentuknya flet, setelah itu berkembeng bentuk burung hantu dengan ukiran yang tidak terlalu ditail, kemudian model selanjutnya bentuk kucing dengan ukiran yang tidak terlalu ditail. Desain ini diciptakan pada tahun1999 sampai tahun 2000
                 
                    
Gambar 15
Desain Awal Sampai Sekarang
Foto  : July Antok Isnaini, 2013

Kemudian tahun 2001 berkembang desain yang lebih berbentuk bentuk 3 dimensi yang ukiranannya lebih detail. Modelnya yang diciptakan sekitar 5 model, antara lain hati 1, hati 2, burung hantu, kucing dan kupu-kupu. Seiring berjalannya waktu dan bermunculannya ide-ide baru, maka muncullah jenis-jenis baru berupa bentuk-bentuk yang terinspirasi dari isi bumi kita yang mulai beraneka ragam, dimulai dari mahluk hidup (manusia, binatang, pepohonan) sampai karikatur-karikatur dan masih banyak yang lainnya, karya tersebut diberi nama Magic Box


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Perusahaan Konto Barre Art memiliki manajemen yaitu struktur organisasi yang terdiri derektur, manger, asisten, dan tenaga kerja. Perusahaan Konto Barre Art menjalin kerja sama dengan salah satu Bank swasta untuk pemodalan. Tenaga kerja terdiri dari bagian potong, bagian ukir, bagian amplas, bagian finishing, tenaga serabutan dan tenaga penyediaan bahan baku, karyawan menerima upah sekitar 2-3 juta perbulan tergantung jumlah target yang dicapai. Pemasaran perusahaan Konto Barre Art mencakup artshop di sekitar Ceking, Tegalalang, sekitar Ubud, Sukawati, Kerobokan, Kuta, dan Sanur. Selain Pemasaran lokal, perusahaan ini juga memasarkan produknya hingga luar negeri diantaranya Australia, Inggris, Amerika, dan Spanyol.
Dalam proses pembuatan Magic Box menggunakan kayu munggur (suar) sebagai bahan baku dan semir cair sebagai bahan finishing. Tahap pertama masuk dalam proses produksi, kayu dimal terlebih dahulu kemudian dipotong sesuai desain menggunakan mesin Jig Saw. Setelah terbentuk sesuai dengan model, diukir dahulu sebelum masuk ke tahap kontruksi. Pada tahap kontruksi, potong bagian pinggir untuk membuat kuncian, kemudian potong bagian tengah dibelah menjadi dua bagian untuk membuat bentuk sled. Potong bagian atas dan bawah untuk membentuk tutup dan alas. Masuk dalam proses finishing menggunakan mesin amplas yang sudah dimodifikasi untuk mendapatkan permukaan yang halus. Penyemiran menggunakan teknik pencelupan, setelah keringan lalu disikat menggunakan mesin dinamo yang sudah di modifikasi.
Awal mula bentuk dari Puzzel Box atau kotak perhiasan ini hanyalah 1 (satu) jenis saja yaitu bentuk box yang  menyerupai hati. Seiring berjalannya waktu dan bermunculannya ide-ide baru, maka muncullah jenis-jenis baru berupa bentuk-bentuk yang terinspirasi dari isi bumi kita yang beraneka ragam ini, dimulai dari mahluk hidup (manusia, binatang, pepohonan) sampai karikatur-karikatur dan masih banyak yang lainnya, karya tersebut diberi nama Magic Box
Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, dimana mata kuliah ini dapat mengembangkan wawasan teori yang telah diberikan secara akademis dan kemampuan praktek mahasiswa dalam dunia kerja. Selain itu, dengan melaksanakan kerja praktek, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dan praktek langsung dilapangan.
Selama Kerja Praktek (KP) di Konto Barre Art penulis mendapatkan pengalaman dalam proses pembuatan dari awal hingga finishing Magic Box. Selain itu penulis mendapatkan ide-ide baru untuk pembuatan karya maupun menjadi contoh untuk membuka usaha sendiri dalam dunia handicraft.  Penulis memberikan desain baru untuk menambah model produk baru dari perusahaan Konto Barre Art tanpa merubah kontruksi yang menjadi ciri khas dari perusaan ini hanya merubah bentuk dan dekorasi serta finishing
4.2. Saran
Dalam proses kerja praktek sudah memadai baik dari segi fasilitas, tempat, peralatan, maupun bahan yang digunakan cukup berkualitas. Demikian juga keramahan, kebaikan, ketekunan dari pemilik sekiranya dapat penulis jadikan panutan dan sumber inspirasi bagi pribadi penulis untuk membuat suatu perusahaan yang nantinya akan dapat berguna untuk membuka lapangan pekerjaan yang baru. Bagi perusahaan Konto barre Art, mudah-mudahan usahanya selalu lancar bisa memperbanyak lagi desain-desain  dan ide-ide yang menarik.









DAFTAR PUSTAKA

Bastomi, Suwadji. 2000. Seni Kriya Seni. Semarang: UNNES Press
Gustami, SP. 2004,  Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metodologis, Pps ISI Yogyakarta,Yogyakarta.
Susanto, Mikke, 2003,  Membongkar Seni Rupa,  Jendela, Yogyakarta.
http:// Kerajinan Kayu.com / diakses tanggal 10 juni tahun 2013, jam 22.00 wita




DAFTAR NARASUMBER




I Gusti Andiek Cendaniawan, 14.00 WITA, 28 Mei 2013, Banjar Manukaya     Anyar, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
I Gusti Putu Widde Arthana, 15.00 WITA, 30 Mei 2013, Banjar Manukaya     Anyar, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Adek, 14.00 WITA, 1 Juni 2013, Banjar Manukaya Anyar, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
I Gusti Putu Purwa, 14.00 WITA, 4 Juni 2013, Banjar Manukaya Anyar, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar